Customer Service

Abud dhi   
Phone      
PinBB        28357D1D

Cara Pembayaran

Cara Pembayaran

Jasa Pengiriman

Jasa Pengiriman
Diberdayakan oleh Blogger.

link populer

Add URL search engines SonicRun.com

0 ms

AddPro.comSearch Engine Submission AddPro.comSearch Engine Optimization Sonic Run: Internet Search Engine Sonic Run: Internet Search Engine Sonic Run: Internet Search Engine
Sonic Run: Internet Search Engine
web giant SubmitAsite Search Engine submission - FREE Submission to the top Search Engines and Directories http://websquash.com/submit-48hours.php?id=7227809
ExactSeek: Relevant Web Search
Add Url at Pingmyurl.com

Blackjack advice and tips by Webeden

Add Url at Pingmyurl.com
AddPro.comSearch Engine Optimization Free Blog

ART SEARCH Directory: Add Your Art Site! Free URL submissions
http://www.artsearch.us
US ART JOBS: Arts , culture, education, museum theatre and library careers
http://artjobs.artsearch.us

www.SubmitURLFree.net www.SubmitURLFree.Net www.SubmitURLFree.net Business Directory of Indonesia - free online catalog of relevant and useful web sites. Free submit a site to Indonesia web directory and link exchange. free website promotion Free Traffic Tools!  promosi website gratis SubmitX.com < / a> Free Search Engines Submission Free Search Engines Submission
Add Url at Pingmyurl.com
Ping search engines.
Ping
Ping your blog, website, or RSS feed for Free Critic.net z35W7z4v9z8w z35W7z4v9z8w http://critic.net/

APRESIASI YANG MENDIDIK

APRESIASI YANG MENDIDIK

Dunia Paud yang masih identik dengan bermain. Dimana bermain akan membentuk karakter anak. Anak akan belajar berperilaku jujur, menghargai, sopan santun dan lain-lain. Dengan karakter positif tersebut akan membantu guru dalam memberikan apresiasi positif dari guru. Alat Permainan Edukatif/APE membantu guru dalam memberikan apresiasi terhadap perilaku anak, baik perilaku positif maupun negatif.

Pertama : Apresiasi dan sanksi adalah kebutuhan manusia
Secara tabiat, semua manusia menyukai apresiasi (imbalan), karena apresiasi menguatkan perasaan bahwa seseorang telah berlaku benar, memunculkan rasa dalam bahagia jiwa, dan memunculkan rasa bahwa ia disukai secara sosial.
Biasanya perasaan semacam inimuncul ketika seorang sedang meraih kesuksesan  Dan jika diteliti lagi, akan kita dapatkan bahwa perasaan ini salah satunya dipicu oleh reputasi sosial yang baik, dan ungkapan kekaguman dari orang-orang  terdekat, seperti ayah, ibu, dan guru. Guru adalah orang luar yang paling dekat dengan seorang anak. Ketika di sekolah, posisinya menempati kedudukan orang tua sianak dalam hal pembinaan dan pengajaran. Dengan demikian ia pun memiliki posisi strategis dalam memberikan hadiah dan ganjaran kepada muridnya tersebut, sebagai wujud dukungan dan motivasi belajar sehari-hari.tau suatu prestasi.
Kedua: Meragamkan Jenis Apresiasi dari Sekolah, Bukan Menguranginya
Penampilan wajah guru yang ceria dan penuh senyum, goreskan nilai skor nilai yang dituliskan di atas buku latihan dan lembaran tes, kata-kata pujian seperti “bagus sekali”, “pintar sekali kamu”, “hebat sekali”, baik sekali”, dsb, atau dengan menuliskan warna murid yang berprestasi dipapan tulis, atau dengan memberi kue atau permen, semua itu merupakan bentuk apresiasi yang sangat berharga dan membanggakan anak didik. Bahkan lebih dari itu, akan menundukung munculnya sikap positif dan proaktif murid terhadap proses pembelajaran.
                Selanjutnya dengan menampilkan air muka yang masam dan datar, memberi skor yang rendah pada bukku latihan dan lembar tes – tanpa tambahan kata-kata “lemah” atau kurang baik sebab meruntuhkan rasa percaya dirinya, semua itu menjadi suatu hukuman yang berguna untuk memperbaiki kesalahan dalam proses pembelajarannya. Bahkan dibeberapa negara lain, sistem pendidikan mereka telah menghapuskan pemberian skor-skor nilai untuk tingkat sekolah dasar, cara evaluasi yang mereka lakukan hanyalah dengan menunjukkan dimana letak kesalahan dan kebenaran yang dihasilkan seorang murid. Agar dengan cara itu, ia bisa memperbaiki kekurangan nya tanpa harus terpengaruhi oleh tingkatan-tingkatan skor diantara teman-temanya. Dan kalaupun guru harus memberikan skor, maka skor tersebut d tuliskan dalam map khusus, atau file pribadi milik murid yang bersangkutan. Untuk d tunjukkan kepada orang tua atau walinya saat d butuhkan.

Ketiga: Hukuman (sanksi) adalah cara untuk menghentikan perilaku negatif
Harus dibedakan dalam menempatkan hasil perilaku murid di sekolah yang berada dibawah kewenangan peraturan dengan kesalah murid  yang sifatnya individu.
                Sesungguhnya anak-anak adalah buah hati kita. Mereka datang ke sekolah membawa latar belakang keluarga yang berbeda dan kondidi lingkungan masyarakat yang beragam tingkatnya. Bahkan merekapun membawa berbagai pengaruh sosial yang tak dapat disamakan. Oleh karena itu, semua latar belakang ini menuntut seorang guru agar bisa memposisikan dirinya sebagai orang tua yang penuh kasih, pendidik yang mulia, pemimpin yang lihai, dan dokter yang ahli. Sehingga semua sikap guru tersebu. Dapat menghantarkan muridnya untuk melangkah mengikuti teladan yang d contohkannya, baik dari segi kebersihan, kerapian, dan penampilan yang baik, hingga kepada sikap proaktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keempat: Memotivasi Semangat Belajar dengan Ganjaran
                Perselisihan pendapat mengenai sanksi pukulan yang dianggap sebagai slah satu cara pembinaan disekolah secara khusus, dan dimasyarakat serta keluarga secara umum, telah menempatkan para guru pada satu posisi yang membimbangkan disaat mereka harus memberikan hadiah atau menjatuhkan suatu sanksi.
                Hal tersebut dikarenakan image yang sudah tertanam, bahwa jika pukulan ditiadakan maka itu sama saja telah meniadakan hukuman. Jika hukuman ditiadakan maka apa gunanya hadiah dan apresiasi. Kebimbangan itu terus merundung mereka, padahal sebenarnya ini bukanlah perkara yang membimbangkan, justru sangat jelas.
Kelima: Pukulan Hanyalah Salah Satu Cara
                Sangsi pukulan hanyalah bagian yang sangat kecil dari berbagai cara menerapkan tindakan hukuman. Mereka yang memiliki ukuran bahwa hukuman hanyalah pukulan, berarti telah menghapus usaha-usaha pembinaan. Karena dengan demikian mereka telah mempersempit yang luas, yaitu pembinaan, dan memperluas yang sempit yaitu pukulan. Mereka utamakan penggalan kecil atas suatu yang angat besar. Padahal, pukulan hanyalah sepenggal tindakan yang terikat oleh banyak syarat, terbatas oleh banyak tahapan, dan hanya bisa disahkan dengan beberapa kondisi yang menuntut. Pukulan hanyalah salah satu cara yang digunakan jika kondisi yang menuntut. Pukulan hanyalah salah satu cara yang digunakan jika kondidi memaksa, dalam proses pendidikan.

                “Hukuman adalah gerbang terakhir dalam proses pembinaan. Dampak yang ditimbulkan adalah kepribadian yang terpuruk, yang hidup dalam kegaulan dan kecemasan, bahkan kegagalan. Sesungguhnya tindakan kita menghukum seorang anak kecil dengan pukulan, adalah bukti kegagalan kita sebagai manusia dewasa dalam memilih cara yang tepat untuk membina mereka, bersentuhan dengan jiwa mereka, dan mengarahkan mereka kepada perilaku yang terpuji.” Untuk info lebih lanjut APE dapat menghubungi: 081335091462, 085649603286, 08175403038




Cara Order

Kirim email ke abud.dhi2@gmail.com atau sms ke no. 08175403038 sertakan jenis order anda (nama barang/kode barang, nama anda, email anda dan no. telp).

0 komentar:

Posting Komentar

Alamat

HP: 085649603286, 08175403038, 081335091462
,

PIN BB: 270E145A
,

alamat: Jalan Candi Panggung Barat 01 A,Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, Indonesia
,

Lihat Semua >>

Advertiser

MEDIA IKLAN ONLINE